Harapanku Untuk Calon Presidenku: Titip VISI dan MISI



Bapak Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, saya hanya menitipkan Visi dan Misi saya untuk membangun Negara kita tercinta ini menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Siapapun nanti yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden, baik itu Pak Prabowo-Hatta ataupun Pak Jokowi-JK. Saya harap pemikiran saya ini dapat direalisasikan oleh Bapak-bapak sekalian jikalau menang menjadi Presiden dan Wakil Presiden yang baru.
Visi saya adalah mewujudkan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat untuk Indonesia Jaya.
Adapun Misi yang akan saya titipkan adalah sebagai berikut.
1.      Pertanian dan Peternakan.
Kita tahu bahwa sebagian besar masyarakat kita bekerja sebagai seorang Petani, Peternak atau bahkan seorang buruh tani. Ini adalah suatu hal yang seharusnya menjadi sorotan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Saya setuju dengan adanya Koperasi, tapi Bapak tahu? Tidak semua Desa menjalankan koperasi dengan baik bahkan koperasi itu tidak berjalan. Untuk memperbaiki kekurangan ini, diperlukan tenaga-tenaga ahli agar koperasi berjalan dengan lancar. Buka lowongan pekerjaan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi para lulusan Pertanian dan Peternakan, dan tempatkan mereka di Desa-desa diseluruh wilayah Indonesia. Minimal sepuluh orang tenaga ahli yang ditempatkan di masing-masing Desa. Tugas mereka adalah mengajarkan kepada masyarakat bagaimana cara bercocok tanam dan merawat ternak mereka dengan baik agar hasil yang mereka dapatkan lebih memuaskan. Untuk Pertanian, ajarkan mereka bagaimana cara membuat pupuk yang alami, membasmi hama tanpa peptisida dan sebagainya supaya penggunaan bahan kimia dapat berkurang. Ini derita masyarakat, setiap tahun hasil panen mereka pasti berkurang. Mungkin karena tanahnya tidak sesubur dulu karena penggunaan bahan kimia sehingga mencemari tanah itu sendiri.
Kemudian untuk beternak, sediakan lah bagi masyarakat beberapa ekor sapi beserta kandangnya untuk mereka kembangkan di Kampung masing-masing. Jangan hanya disediakan sapi dan kandangnya saja, berikan pula mereka pelajaran bagaimana merawat ternak dengan baik, serta mengelola kotoran sapi agar dapat dijadikan kompos.
Sedangkan untuk proses pembelajarannya sendiri, buatlah sanggar di masing-masing Kampung, jangan hanya satu sanggar satu Desa, tapi lebih baik satu sanggar satu kampung. Karena saya tahu sifat masyarakat, mereka cenderung malas jika harus menuju ke Kantor Desa. Akan sangat efisien jika sanggar dibangun ditiap kampung.
Bukan hanya sanggar, harus ada yang bertugas di Koperasi Desa untuk mengawasi jalannya koperasi serta memudahkan para Petani dan Peternak untuk menyalurkan hasil yang mereka dapatkan.
Saya yakin, dengan sistem seperti ini, kita tidak akan kekurangan pangan, kita tidak akan impor dari luar negeri lagi, bahkan kita bisa meng-ekspor ke luar negeri. Dan pemasukan negara akan bertambah.
Tidak perlu Bapak harus belusukan mengontrol semua kegiatan dan mendengarkan jeritan rakyat secara langsung, biarkan tangan-tangan Bapak yang bekerja karena saya tahu sebagai seorang Presiden, Bapak akan sangat sibuk nantinya.

2.      Mengelola Kekayaan Alam Sendiri.
Kita semua tahu bahwa Negara kita tercinta ini memiliki kekayaan alam yang melimpah. Pertanyaannya, mengapa kita masih menjadi Negara Berkembang?
Itu karena kekayaan kita tidak dikelola oleh kita sendiri.
Kita harus mengambil alih kekayaan kita ini, jangan biarkan negara lain menggerus kekayaan kita sehingga kita dirugikan. Seharusnya dulu kita tidak boleh menyerahkan kekayaan kita untuk dikelola oleh bangsa asing. Apalagi dengan alasan “Kita tidak punya tenaga ahli dan fasilitas”, itu sungguh alasan yang sangat konyol.
Jika memang kita tidak memiliki itu semua, kenapa kita tidak menyewa tenaga ahli dari luar?
Dan jika memang kita tidak memiliki fasilitas, kenapa kita tidak membelinya dari luar?
Tidak punya uang? Pinjam pada negara lain. Toh hasil yang akan kita dapatkan dari kekayaan kita akan lebih banyak daripada uang yang kita pinjam. Jangan menjual aset-aset Negara. Itu bukan memperbaiki, tapi malah semakin memperburuk. Sebagai contoh PT. Freeport, sudah berapa juta triliun kita dirugikan olehnya?
Ini sudah tidak bisa dibiarkan, kita harus segera mengambil alih kekayaan kita dan mengelolanya sendiri.
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Rakyat sudah tidak mau lagi dipermainkan oleh bangsa asing, sudah cukup kita dijajah. Jangan sampai kita terus dijajah. Kekayaan kita itu milik kita, bukan milik negara lain.

3.      Seni dan Budaya.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Negara kita ini memiliki beragam Seni dan Budaya. Bahkan tiap provinsi memiliki Seni dan Budayanya masing-masing dan berbeda satu sama lainnya. Seharusnya hal ini dapat kita manfaatkan sebagai keuntungan bagi kita. Ada beberapa yang menjadi acuan saya disini, antara lan.
1.      Seni dan Budaya Tradisional.
Seni dan Budaya tradisional dapat kita manfaatkan sebagai objek wisata. Namun kita juga harus bekerja sama dengan daerah atau provinsi supaya sistem dapat berjalan dengan lancar dan para wisatawan dapat merasakan bagaimana indahnya Seni dan Budaya kita. Kita juga harus mengajarkan pada para warga ditiap pedesaan bagaimana cara berinteraksi dengan wisatawan baik lokal maupun manca negara, bagaiman cara membuat wisatawan nyaman, bagaimana cara membimbing wisatawan dengan baik supaya para wisatawan dapat senang dan memiliki kesan positif serta berniat untuk mengunjungi kembali dikemudian harinya.
Namun, Seni dan Budaya kita itu sendiri harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada lagi negara yang mengklaim Seni dan Budaya kita ini.
2.      Seni Modern.
Kita tahu Seni modern kita sudah sedikit berkembang dan mungkin kurang bersaing dengan negara lain. Tapi bukan berarti kita tidak memiliki para profesional. Lihat saja, banyak seniman kita yang bekerja diluar negeri. Kenapa?
Itu karena kita kurang mendukung mereka bahkan saya rasa tidak ada dukungan.
Seperti animasi, banyak masyarakat kita yang memiliki ide-ide yang kreatif, namun karena kita kurang dukungan mereka sampai menjualnya pada negara lain. Sudah tugas Pemerintah untuk merangkul anak-anak bangsa yang kreatif. Kita sediakan fasilitas bagi mereka supaya mereka dapat menuangkan ide mereka dengan leluasa. Industri kita didunia seni modern juga sangat berpotensi besar, maka dari itu kita harus membangunya sedemikian rupa agar karya kita dapat bersaing dinegara kita dan dimanca negara.

4.      Mewujudkan Masyarakat Madani.
Saya sangat senang ketika melihat orang-orang yang berdisiplin dalam setiap kegiatannya. Saya yakin Bapak juga sama dengan pemikiran saya.
Ya masyarakat Madani adalah impian Negara.
Lihat saja negara lain, masyarakat yang disiplin, peduli dengan bangsa dan peduli terhadap lingkungan. Seharusnya kita mencontoh negara lain, bentuk masyarakat yang sadar akan diri mereka masing-masing. Tapi bagaimana caranya?
Pendidikan Wajib Militer. Kenapa saya berpendapat seperti itu? Itu karena saya sendiri merasakannya. Saya menjadi seorang yang berdisiplin setelah saya masuk dalam organisasi Paskibra disekolah saya. Dalam Paskibra saya mendapatkan pendidikan semi militer. Nah kenapa kita tidak mencobanya pada masyarakat?
Liahat saja Negara-negara maju yang menggunakan sistem ini, masyarakatnya sangat disiplin dan sadar akan tanggung jawab dirinya masing-masing. Baik itu untuk lingkungan ataupun untuk Negara. Mungkin untuk orang tua sudah tidak memungkinkan lagi, tapi bagaimana dengan anak muda. Toh kamilah anak-anak muda yang akan melanjutkan kelangsungan Negara, sudah sepantasnya kami mendapat pendidikan tersebut supaya kami menjadi warga negara yang baik. Yang berdisiplin dan sadar terhadap tanggung jawabnya masing-masing. Jika hanya menghimbau saja tidak akan cukup, karena saya tahu tidak semua orang memiliki kesadaran dan tanggung jawab. Kita harus membiasakan mereka untuk hidup berdisiplin. Dengan adanya Pendidikan Wajib Militer ini, kita bisa mengajarkan masyarakat untuk hidup berdisiplin, meliki tanggung jawab, dan peduli akan lingkungan. Sehingga ketia mereka selesai menjalankan Pendidikan Wajib Militer, mereka akan terbiasa dengan sendirinya.

5.      Sistem Pemerintahan yang Baik.
Tentunya saya dan Bapak pun tahu bahwa semua yang saya paparkan diatas tidak akan berhasil tanpa adanya sistem pemerintahan yang benar.
Kita harus memperbaiki sistem pemerintahan yang sekarang yang menurut saya sangat memprihatinkan. Lihat saja, mulai dari Pemerintahan Desa. Kepala Desa nya saja lulusan SD, bahkan ada yang SD pun tidak tamat. Bagaimana bisa memiliki pemikiran yang sangat luas? Saya berbicara seperti ini bukan tanpa alasan, ini saya rasakan sendiri. Karena sekarang, Desa yang saya tempati sekarang ini memiliki Kepala Desa yang pendidikannya SD pun tidak tamat. Sungguh memprihatinkan!
Kebanyakan pemerintah kita itu mencalonkan diri untuk memperbaiki diri bukan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya. Seperti di Desa saya ini, saya merasa tidak ada Kepala Desa. Jalanan rusak, kami sendiri yang harus berusaha mencari dana untuk memperbaikinya. Tugas Kepala Desa mana?
Dan yang membuat lebih parah lagi adalah, ketika mencalonkan diri sebagai Kepala Desa dia menghabiskan semua hartanya, tapi ketika sudah menang baru menjabat saja harta-hartanya sudah digantikan bahkan melebihi. Pemimpin macam apa itu?
Sebenarnya saya tidak setuju dengan adanya pemilihan Kepala Desa, saya lebih setuju Kepala Desa yang ditugaskan langsung dari pusat untuk memimpin Desa. Setidaknya Kepala Desa yang langsung ditugaskan sudah pasti memiliki latar belakang pendidikan yang baik. Karena saya yakin, bukan hanya di daerah saya saja yang memiliki Kepala Desa yang memiliki latar belakang pendidikan yang kurang.

Kemudian untuk pemerintahan pusat. Jangan seperti pemerintahan daerah, jangan memperkaya diri sendiri. Anda ikut serta memerintah untuk apa jika bukan untuk melayani masyarakat.
Bapak Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang saya hormati, saya harap Bapak bisa membentuk pemerintahan yang bersih yang tidak merugikan negara dan malah menyengsarakan rakyat.  Bersikaplah setegas mungkin agar pemerintahan kita bisa bebas dari Korupsi. Sudah banyak kesengsaraan yang ditimbulkan karena Korupsi. Bentuklah pemerintahan yang setiap individunya memiliki kesadaran bagi Bangsa dan Negara.

6.      Penegakan Hukum yang Tegas.
Dan sumber untuk mewujudkan Negara yang maju adalah Hukum yang Tegas. Negara kita ini memiliki Hukum yang baik, tapi mengapa kejahatan dan kecurangan dalam sistem pemerintahan masih sangat memprihatinkan?
Itu karena istilah “Hukum bisa dibeli” masih menempel bagai parasit dalam sistem Hukum kita.
Seperti kita ketahui kebelakang, saat kasus Pajak Gayus Tambunan. Dimana Hukum yang adil? Orang itu sudah sangat merugikan masyarakat. Tapi kenapa dia dihukum yang menurut saya itu sangat rungan? Alasannya apa? HAM?
Inilah yang menjadi kelemahan Hukum kita, lebih mementingkan HAK satu orang daripada HAK orang banyak.
Istilah “Hukum bisa dibeli” juga menurut saya tidak akan bisa hilang selama sistem penerimaan calon keamanan Negara tidak berih dari kecurangan.
Lihat saja, bagaimana bisa seorang yang seharusnya dipenjara dapat berkeliaran diluar penjara bahkan berlibur keluar negeri?
Saya memiliki seorang teman, Dia mendaftar sebagai calon anggota kepolisian. Namun sayangnya, Dia bisa gugur semudah itu padahal postur tubuhnya sangat memadai. Dan parahnya lagi, orang-orang yang memiliki postur tubuh yang tidak lebih baik dari teman saya ini bisa lolos ketahap selanjutnya. Ternyata orang-orang itu memakai cara curang untuk melewati berbagai tes. Saya bicara seperti ini bukan tanpa fakta, karena teman saya yang sudah gugur tadi dapat masuk kembali dengan menggunakan cara curang juga.
Selama sistem ini belum hilang, jangan harap istilah “Hukum bisa dibeli” dapat hilang.
Maka dari itu, saya harap Bapak dapat memperbaiki sistem hukum kita ini. Seperti para Koruptor, tak perlu lah mereka dihukum mati, cukum mengambil semua harta mereka tanpa menyisakan sedikitpun itu sudah cukup. Jika kita terus memikirkan HAK satu orang, bagaimana bisa keadilan dapat dirasakan oleh masyarakat?
Jangan Hukum Koruptor hanya dengan dipenjara sekian tahun dan didenda sekian Rupiah padahal harta yang dia Korupsi lebih besar daripada denda yang harus dibayar. Itu tidak akan membuat Koruptor jera. Karena toh saat mereka keluar dari penjara, harta mereka masih tersisa banyak. Dan hal ini akan memicu pemerintah lain untuk melakukan hal yang sama. Karena tadi, mereka tidak akan merasa takut. Karena HAK mereka akan dijungjung tinggi, dan hukuman mereka tidak akan membuat mereka sengsara.

Maka dari itu saya harapkan dari Bapak Capren dan Cawapres, perbaikilah semua sistem yang ada. Jangan merasa Visi dan Misi Bapak itu paling benar sehingga sistem yang sudah ada akan dihapus dan digantikan dengan sistem baru. Itu hanya akan membuat proses menuju kesejahteraan rakyat akan semakin lama. Cukup pilih, mana sistem sekarang yang bagus dan kemudian diperbaiki lebih baik lagi, lalu hilangkan sistem yang menurut Bapak tidak baik kemudian gantikan dengan sistem yang lebih baik lagi.
Semoga pemikiran saya ini dapat direalisasikan oleh Bapak Capres dan Cawapres yang menang dalam Pemilihan Umum 9 Juli 2014 mendatang. Amin...

Comments

Read other articles

2016 Wajib Banget Punya OPPO R7s